contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Saturday, January 16, 2010

Apa arti sebuah 'relationship' untuk anda??

Mungkin berbeda dengan saya.


Pernah suatu ketika ada salah seorang teman saya berkata,


"buat apa sih kita ini mempunyai sebuah hubungan,menjalani prosesnya,hingga sampai ke jenjang berkeluarga??padahal liat aja kita sekarang.hidup menjomblo pun sangat bahagia.teman2 segudang dan sahabat setia yang bersedia menemani hari2 kita berbagi hidup.berbagi suka dan duka.kalau dipikir aja,pacaran itu ribet.belum kalo dicurigai sana-sini"


Sejenak saya bener2 mikir "iya juga ya".

Sampai akhirnya saya menonton sebuah acara di salah satu televisi swasta dengan seorang pembicara yang sudah terkenal sebagai motivator di berbagai event. Kurang lebih begini paparannya,


"menjalani sebuah hubungan itu memang sebuah pilihan. Sekarang saya ingin bertanya kepada anda,apakah yang anda pilih ketika anda berada di usia renta:

1. Hidup sendiri di kala renta dengan segala penyakit dan ketika anda bangun di pagi hari anda membuka pintu rumah,menghirup udara segar,duduk di kursi teras dan tak tahu apa yang akan anda lakukan hari ini seorang diri,atau melihat tetangga sebelah anda...

2. Hidup berkeluarga di kala renta dengan segala penyakit dan ketika bangun di pagi hari mereka membuka pintu rumah,menghirup udara segar,duduk di kursi teras disambut dengan tawa ceria cucu2 tercinta mereka dan siap bermain dengan mereka seharian."


Hheemmm…sekali lagi mikir "iya juga ya"

Lalu sebenarnya apa arti sebuah 'relationship' itu??

Saya akan sedikit berpendapat tentang 'relationship' tahap awal. Bahasa anak mudanya pacaran.


pacaran=inget tanggal jadian???

Saya pernah menjalin hubungan dengan seorang cowok [cowok=lelaki muda blm dewasa bersikap]. Sebut saja namanya RAMA,nama samaran [samaran atau tidak Cuma mereka yang tahu kisahnya :P] hhe. Kurang lebih 6 bulan kami bersama. Tiba2 suatu hari dia bertanya pada saya,


"kapan tanggal jadian kita??".


Seketika itu saya panik bukan kepalang. Saya orang yang mudah sekali lupa. Karena itu saya biasa mencatat tanggal penting di sebuah agenda. Dan malangnya sore itu, agenda saya hilang di sekolah. Saya bingung bukan kepalang dan benar2 lupa. Saya bingung harus jawab apa.


"lupa.agendaku hilang tadi siang di sekolah" itu jawaban saya.


Tiba2 ada kata2 meluncur dari RAMA.


"kita putus"


Mungkin masalah tanggal memang krusial untuk sebagian orang. Tetapi tidak bagi saya yang mudah lupa ini. Jangankan tanggal, harga barang yang baru saja saya beli saja dengan mudah saya melupakannya sehingga sering membuat kesal teman2 saya yang menanyakannya. Kalau memang tanggal adalah suatu yang krusial dalam suatu hubungan, ya pasangannya dong yang saling mengingatkan.


pacaran=sering bertemu??

Saya pernah menjalin hubungan dengan seorang cowok berkebangsaan spanyol namanya…..eemmm…LUPA.ya saya lupa namanya,mgkn lbh lucu kalau namanya disebut demikian saja daripada COWOK TAK BERNAMA. Ketika itu, internet bukan seperti snack seperti sekarang yang mudah didapatkan dimana2. dulu warnet di sekolah saya cuman ada sekitar 2 atau 3 dan membayar 3000 perjam nya,berbeda sekali dengan sekarang yang ada pilihan UNLIMITED di internet rumah. Kami bertemu di MiRC. Ketika itu MiRC memang populer sekali. Lalu kami saling meninggalkan alamat email kami agar mudah dihubungi.


Beberapa bulan kami intens ngobrol di chatting. Kami memutuskan untuk 'in a relationship'. Kami ngobrol lewat chatting,email, dan YM. Di usia yang sangat belia ketika itu jelas gembiranya bukan main punya pacar 'interlokal' eh bukan 'SLI' deng.


Teori LDR yang 98% gagal belum saya mengerti kala itu. Hingga suatu saat saya merasa 'pailit'. Uang saku saya jauh terkuras karena 'hobi ngenet' kala itu. Alhasil betapa ribetnya hubungan ini dan saya berpikir untuk mengakhirinya saja.


Kebetulan si LUPA ini libur sekolah dan berencana ke Indonesia untuk berlibur. Dia berencana ke Bali tapi saya menolak diajak ke Bali dan menawarkan agar transit si Surabaya sejenak dan ngobrol sebentar. LUPA pun menyanggupinya.


Kami bertemu di salah satu kafetaria di dalam bandara. Karena tidak pernah bertemu sebelumnya secara langsung, obrolan kami pun seputar 'chatting2' yang selama ini kami bicarakan saja. Karena saya juga gag begitu tau kesehariannya.


"mending kita jalan sendiri2 aja ya. Aku capek dan pailit ke warnet terus buat 'ketemu' kamu". Itu kata2 yang terucap dari saya di tengah2 obrolan kami.


"ok..gag masalah.kita masih bisa jadi teman kan??masalah utamanya emang kita gag pernah ketemu sih. Saya juga sedikit ribet sebenarnya" itu jawabnya [setelah diterjemahkan].


Betapa gampangnya jalan pemikiran orang2 'SLI' itu.kita bilang berakhir ya berakhir enggak kayak orang2 disini yang ribet pake gag mau diputusin segala.


pacaran=harus mau manggil dan dipanggil sayang??

Ketika saya berhubungan dengan RAMA. Saya pernah dengan sengaja membuka inbox hape nya di depan dia. Ketika itu saya membaca banyak sekali sms dari mantan2nya dengan sebutan 'sayang'.trus tiba2 dia bilang…


"kenapa sih kamu kalo di sms gak ada mesra2nya sama sekali.kamu manggil aku kayak kamu manggil temen2 kamu aja biasa.bahasa sms kamu juga kayak sms temen biasa gitu.seharusnya kamu manggil aku sayang atau apa gitu.."


Haaddoooo ribet amat sih. Mungkin buat sebagian orang, panggilan sayang memang penting tapi sekali lagi tidak berlaku untuk saya.


"maksud kamu, aku harus sms kamu dengan 'bahasa mesra' seperti mantan2 kamu ini.aku bukannya marah kamu sms mantan2 kamu pake bahasa 'sayang' begini.tapi sori aja kalau aku gak sama seperti mereka.ada kalanya panggilan2 sayang itu muncul dengan sendirinya di sms,gag perlu tiap sms juga ada 'sayang2nya' kan???" itu jawaban saya.


"kita putus.aku ini pacar kamu atau temen kamu sih sebenernya??" timpal RAMA.


"yaudah putus aja.capek pacaran sama cowok ribet"


Emang kalo pacaran kudu WAJIB pake panggilan2 sayang gitu setiap saat. Capek juga tau…ujung2nya kalo married manggilnya kan juga "ayah-ibu,papa-mama,ayah-bunda,daddy-mommy" setiap saat. Jadi manggil2 sayang tiap harinya entar2 aja deh.gag perlu sekarang juga…


pacaran=harus mau gandengan tangan di depan umum sekalipun??

Males dan ribet.itu kesan pertamanya. Pernah juga ada cowok namanya "JOKO" nama samaran beneran ini. Tiba2 dia blg..


"kita putus.kamu selalu nolak kalo aku gandeng.sebenernya kita pacaran nggak sih??"


Emang penting ya gandengan tangan di depan umum??maksud sebenernya pgn 'show off' kan??dan I really hate that.


Ayah dan ibuku di usia pernikahan mereka sekarang belum pernah aku liat mereka gandengan tangan di depan umum. Ya pernah sih tapi Cuma saat tertentu aja misalnya nyebrang jalan. Pernah suatu ketika kami sekeluarga jalan2 sore di suatu kota ketika liburan. Aku melihat di sebelah ada pasangan suami istri yang bergandengan tangan sambil jalan. Trus aku bilang sama ayah ibuku..


"kenapa mereka selalu bergandengan tangan sedangkan kalian tidak??"


"kita sih bisa aja gandengan tangan setiap saat kayak gitu.trus kalo kita asik gandengan tangan kek gitu,siapa yang gandeng kalian bertiga??jalan aja gandengan tangan mesranya gitu,trus anaknya di belakang tau2 diculik gmn??ya mending kita gandeng kalian bertiga kayak gini daripada harus gandengan asyik berdua gitu..."jawab ayah.


Bener juga…brarti ketika 'in a relationship' bukan berrati harus gandengan tangan kan???

Hhooaammm….aku uda capek mikir tentang tulisan ini..sepertinya sudah waktunya berakhir dulu dilanjut esok hari..


Aku sebutin dulu prinsip2 'in a relationship' menurut saya pribadi:

1. Kalau aku sih sekali bilang putus ya artinya suatu hubungan itu sudah putus. Gag usah pake kata2 'aku gag mau putus'. Dalam suatu hubungan kan ada 2 orang di dalamnya. Ketika yang satu udah enggan lanjut trus yang satunya mau pacaran sama tembok???. Putus ya putus, itu intinya.

2. Dalam sebuah hubungan dengan pertemuan yang sangat minim terjadi,seperti dalam LDR case.saling percaya dan memahami paling dibutuhkan. Mau ada 1001 dalmantions eh salah 1001 cewek/cowok yang 'deket2' [dalam artian emg berniat mendekati satu sama lain] kalau emang rasa saling memiliki keduanya meskipun terpisahkan jarak nort pole-south pole ya bakal tetep terus. Kalaupun emg harus berakhir ya udah,berarti itu artinya dituntut belajar kedewasaan bersikap lagi dan tetep jaga hubungan. Kalau emg bukan jodoh gimana lg,kalaupun jodoh kan emg bakal balik lagi. Jadi intinya sebenernya LDR itu nggak ribet, tergantung 2 org itu sendiri kedewasaannya dalam bersikap.

3. Enggak usah pake show off segala kalau lagi 'in a relationship'. Show off dalam taraf wajar agar orang lain ngerti kalian saling memiliki yaudah cukup. Enggak usah berlebihan. Pasti ngerti donk yang namanya teori cemburu. Yang jomblo2 tu biasanya suka rada gak enak ati klo ngeliat yg udah dua2an begitu..ahahhahah. Kalo aku sih nggak cemburu gitu,paling klo lagi sepi atau nganggur suka ngarep aja ada yang dateng ngajak ngobrol atau jalan2,kalaupun emg gak ada ya "that's a friends are for".segala sesuatu yang berlebihan pada dasarnya memang gak pernah baik. Jadi gak usah dipikir ribet…

4. dll

Hhuuuhhh…capekk…..


Intinya pacaran itu sebenernya ribet..ahahhahahaha

Emggak sih,gak ribet juga.tergantung orangnya…


Yang jelas saya sedang menikmati hari2 saya yang sedang tidak 'in a relationship' yang ternyata sangat menyenangkan tetapi juga tidak 'single' ini…


It just for fun..map klo ad salah kata. Jika ada persamaan nama,cerita, atau yang lainnya. Itu Cuma kebetulan semata. It just for fun filling my lonely holiday but super busy ini…..daaaaaaaa

0

0 comments:

just come and see *kikikkkkiikkik

Powered By Blogger

Followers